Nama saya saeful akmal, saya di lahirkan di negri jiran di mana manohara jadi terkenal karena di aniaya. Saya heran kenapa saya di lahirkan di luar negri, mungkin biaya melahirkan yang murah dan nuansa liburan yang membuat ibu saya happy saat melahirkan saya sehingga saya di lahirkan sehat wal afiyat.amin.
Di dalam foto tersebut saya yang pake baju berwarna kuning, saya sangat kesulitan mencari foto yang layak untuk di posting karena sebagian foto saya terlihat jelek. Alhamdulillah dengan kamera hp zenfone 5 ,saya terlihat seperti orang yang terawat.
Saya sudah lulus sma di kabupaten kebumen. Mungkin dari kalian belum pernah mendengar apa itu kebumen. Kebumen adalah sebuah kota di mana tidak ada keramaian setelah jam 8 malam. Berbeda dengan kota kota besar yang selalu ramai gemerlap hiburan malam karena kami orang kebumen setelah jam 8 malam tidak lalai dengan hingar bingar dunia, kami lebih memilih wiridan di dalam kamar sampai ngantuk datang. biasanya sih jam 8.10 sudah tidur.
Hobi saya adalah bernyanyi. Mungkin suara saya tidak sebagus bruno mars dan jason mraz tapi suara saya unik. Sebagian orang menilai suara saya itu suara emas, emas yang lembek dan hanyut di sungai. Dulu saya putih, tinggi dan manis. Tapi tingkat kegantengan saya berkurang seirig jaman. Contohnya saja putih,
Dulu saya putih tapi karena dulu suka main layangan dan saya sebagai pendaki ulung ( karena rumah saya di gunung ) saya sering terkena sinar matahari. Kulit saya terbakar oleh sinar ultraviolet yang melewati celah celah langit dan awan yang melapisi atmosfer. Dasar ultraviolet nakal. Soal tinggi sebenarnya itu bohong, karena saat tubuhku tinggi itu mustahil, di tunjang dari faktor gizi dan kemalasan berolahraga yang mumpuni menjadikan saya pria yang rendah hati. Saya hanya bisa bersyukur atas keadaan ini. Ada satu lagi, yaitu manis. Ada hal yang miris tentang hilangnya kemanisan gua, sewaktu kecil saya sering di cium oleh ibu ibu dan cewek perawan tetangga. Dengan keji mereka mencubit pipi ini dan tanpa merasa dosa sedikit pun mereka mengelus elus pipi ini. Karena sering di cium, di cubit dan di elus elus. Kemanisan ku tergerus oleh zaman. Kini hanya ada aku yang terima apa adanya.
Saya sering bercermin setelah mandi dan berkata " saya manusia sempurna dan saya bersyukur atas semua yang alloh berikan padaku "
Di dalam foto tersebut saya yang pake baju berwarna kuning, saya sangat kesulitan mencari foto yang layak untuk di posting karena sebagian foto saya terlihat jelek. Alhamdulillah dengan kamera hp zenfone 5 ,saya terlihat seperti orang yang terawat.
Saya sudah lulus sma di kabupaten kebumen. Mungkin dari kalian belum pernah mendengar apa itu kebumen. Kebumen adalah sebuah kota di mana tidak ada keramaian setelah jam 8 malam. Berbeda dengan kota kota besar yang selalu ramai gemerlap hiburan malam karena kami orang kebumen setelah jam 8 malam tidak lalai dengan hingar bingar dunia, kami lebih memilih wiridan di dalam kamar sampai ngantuk datang. biasanya sih jam 8.10 sudah tidur.
Hobi saya adalah bernyanyi. Mungkin suara saya tidak sebagus bruno mars dan jason mraz tapi suara saya unik. Sebagian orang menilai suara saya itu suara emas, emas yang lembek dan hanyut di sungai. Dulu saya putih, tinggi dan manis. Tapi tingkat kegantengan saya berkurang seirig jaman. Contohnya saja putih,
Dulu saya putih tapi karena dulu suka main layangan dan saya sebagai pendaki ulung ( karena rumah saya di gunung ) saya sering terkena sinar matahari. Kulit saya terbakar oleh sinar ultraviolet yang melewati celah celah langit dan awan yang melapisi atmosfer. Dasar ultraviolet nakal. Soal tinggi sebenarnya itu bohong, karena saat tubuhku tinggi itu mustahil, di tunjang dari faktor gizi dan kemalasan berolahraga yang mumpuni menjadikan saya pria yang rendah hati. Saya hanya bisa bersyukur atas keadaan ini. Ada satu lagi, yaitu manis. Ada hal yang miris tentang hilangnya kemanisan gua, sewaktu kecil saya sering di cium oleh ibu ibu dan cewek perawan tetangga. Dengan keji mereka mencubit pipi ini dan tanpa merasa dosa sedikit pun mereka mengelus elus pipi ini. Karena sering di cium, di cubit dan di elus elus. Kemanisan ku tergerus oleh zaman. Kini hanya ada aku yang terima apa adanya.
Saya sering bercermin setelah mandi dan berkata " saya manusia sempurna dan saya bersyukur atas semua yang alloh berikan padaku "