Anda mungkin berfikir jika nanti saya lulus kuliah lalu sulit mencari pekerjaan. Hal yang paling anda bisa lakukan adalah menjadi pengusaha. Menjadi pengusaha itu hanya modal impian/ekspetasi dan kreatifitas. Sering kita berfikir untuk menjadi pengusaha tapi bingung memulai dari mana. Yang namanya langkah awal itu sangat berat, karena anda harus mengambil keputusan yang berani. Menurut saya pengusaha itu gentle sekali karena berani berspekulasi. Kerja itu memilih bebas jangan memilih aman. “ wah tanggal 30 saya gajian, hore “ jangan begitu lah. Gaji anda di tentukan oleh atasan, anda di suruh suruh. Buat apa kuliah tinggi tinggi hanya untuk di suruh suruh. Oke gak usaha emosi, selow aja yo ma men, baca pelan pelan artikel berikut.
Untuk membuka usaha, intip dulu tips-tips berikut ini.
1. Siapkan Mental
Hal pertama yang harus disiapkan adalah mental. Mental pengusaha berbeda dengan karyawan. Karyawan cenderung menghabiskan gaji bulanannya. Sedangkan, pengusaha harus menginvestasikan sebagian penghasilannya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Maka, ketika kita sudah memilih untuk membuka usaha, terapkanlah mental baja sebagai pengusaha.
2. Siapkan Modal
Apapun jenis usahanya, pasti memerlukan modal. Banyak pengusaha yang mengeluhkan
modal. Sebenarnya, tak perlu dirisaukan. Dengan modal kecil pun kamu sudah bisa
membuka usaha. Besarnya modal tergantung dari besar atau kecilnya usaha yang
kamu jalankan.
Banyak usaha yang bisa dimulai dengan modal awal 2-10 juta rupiah. Jika
masih kesulitan, ajaklah saudara atau teman untuk berbisnis bersama. Usahakan
untuk tidak meminjam ke bank dahulu, sebab di awal usaha, apalagi jika usahanya
belum terlalu besar, akan beresiko jika sudah terbebani dengan utang.
3. Bidang Usaha
Tentukan bidang usaha yang akan kamu buka. Kamu bisa memilih bidang usaha
yang belum pernah ada atau yang sudah banyak. Pada awalnya, orang merasa ragu
untuk mulai membuka usaha, baik bidang yang belum pernah ada maupun yang sudah
banyak dilakukan.
Membuka usaha di bidang yang belum pernah ada, belum tentu tidak sukses.
Coba kamu lihat Aqua. Awalnya, perusahaan itu ragu untuk mengeluarkan produk
air minum dalam kemasan botol. Saat pertama kali diperkenalkan, banyak pihak
yang merasa produk tersebut tidak akan laku di pasaran. Apalagi belum pernah
ada perusahaan yang menjual produk serupa.
Bahkan, banyak yang benar-benar yakin produk itu akan gagal. Mereka
berpikir untuk apa membeli air minum yang harganya mahal, kalau bisa memasak
sendiri di rumah. Ternyata, produk itu sukses besar. Bahkan banyak perusahaan
lain yang mengekor.
Untuk bidang usaha yang sudah pernah ada, buatlah ciri khas atau kelebihan
yang tidak dimiliki pengusaha lain. Sebagai contoh adalah butik milik Hughes.
Meskipun usaha butik bertebaran di mana-mana, butik milik Hughes bisa sukses.
Sebab, butik itu memiliki ciri khusus yaitu hanya menjual pakaian berukuran
besar.
4. Lokasi
Lokasi merupakan peran penting dalam membuka usaha. Lokasi yang ramai
diyakini akan membuat usahamu cepat dikenal dan menarik banyak peminat. Pilih
lokasi yang strategis, yaitu dekat dengan tempat aktivitas masyarakat, kantor,
sekolah, atau kampus.
Namun, terkadang lokasi bisa “menipu”. Banyak bidang usaha yang laris manis
dan sukses meskipun berada di tempat yang sepi. Ada juga bidang usaha yang
mampu menembus pasar internasional meskipun barangnya diproduksi dari tempat
berlokasi di gang sempit. Karena itu, pikirkan baik-baik mengenai lokasi. Untuk usaha yang baru
berdiri, jangan ragu untuk memanfaatkan ruangan yang ada di rumah. Banyak, lho,
usaha yang sukses yang berawal dari garasi rumah.
5. Fokus
Fokuslah pada satu bidang usaha terlebih dahulu. Banyak pengusaha yang
gagal saat mulai berkembang, karena tidak fokus pada peningkatan bisnis awal,
melainkan terlalu banyak ingin mencoba bidang usaha lain.
Sebaiknya, bersabarlah dahulu agar satu bidang bisnis berjalan hingga
sukses. Setelah itu, barulah melebarkan sayap ke bidang bisnis yang lain.
6. Cari Pelanggan
Kenalkan bidang usahamu ke luar. Sebarkan informasi barang dagangan atau
usaha jasamu ke semua orang, agar bisa mendapatkan klien.
Caranya bisa melalui promosi dari mulut ke mulut. Ceritakan bidang usahamu
kepada teman dekat. Lalu, mintalah bantuannya untuk menyebarkan ke
teman-temannya. Dengan cara ini akan semakin banyak orang yang tahu tentang
usahamu.
Bisa juga dengan cara membuat brosur dan menyebarkan dari rumah ke rumah.
Cara ini cukup ampuh, lho. Selain brosur, buatlah plang yang dipasang di depan
tempat usaha, serta di tempat-tempat strategis lainnya.
Selain dua cara itu, bisa juga dilakukan pemasangan iklan di internet. Di
era cyber ini, banyak orang yang senang berbelanja dengan cara online, atau
mencari informasi barang dan jasa yang dibutuhkan, melalui internet.
7. Cara Berbisnis
Sebenarnya, berbisnis itu mudah, kok. Contohnya, barang seharga Rp. 1.000.
Tugasmu adalah menjualnya dengan harga lebih dari itu, misalnya Rp. 1.500.
Intinya, dari sebuah barang, kamu bisa menjualnya dengan memperoleh keuntungan.
Setelah itu, juallah barang tersebut sebanyak-banyaknya. Semakin banyak laku,
semakin banyak pula keuntungan yang kamu dapatkan.
8. Pegawai
Pada awal membuka usaha, kamu hanya membutuhkan sedikit pegawai. Selain
kamu sendiri yang mengurus usaha tersebut, kamu bisa melibatkan suami atau
anggota keluarga yang lain untuk ikut mengelola. Tujuannya agar mereka dapat
ikut merasa memiliki usaha tersebut. Setelah usahamu berkembang, kamu bisa
mepekerjakan pegawai tambahan.
9. Perencana Keuangan
Keuangan untuk membuka bidang usaha, tak hanya terpaku pada modal awal.
Ketika usaha sudah berjalan, kamu harus pandai mengatur alur keluar masuknya
uang. Pisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Banyak pengusaha yang
gagal karena keuangan pribadi dan bisnis, tercampur aduk.
10. Mulai!
Sudah memikirkan segala sesuatunya? Kalau begitu, mulailah!
11. Risiko
Membangun bisnis, tentu saja ada risikonya. Namun, kalau kamu sudah
menyadari risikonya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semakin maju usahamu,
nama baikmu semakin dipertaruhkan. Karena itu, sambil menjaga kelangsungan
bisnis, kamu juga harus terus menjaga nama baikmu. Sekali saja nama baikmu
tercoreng, saat itu juga usaha yang telah kamu rintis, bisa hancur berantakan.
12. Antisipasi Kegagalan
Risiko kegagalan dalam berbisnis, selalu ada. Karena itu kamu dituntut
untuk bersikap tegas dan cepat bertindak, terutama bila melihat sesuatu yang
tak beres.
Untuk mengantisipasi kegagalan, buatlah aturan mengenai pengambilan
keuangan. Pemilik usaha memang berhak mengambil uang dari perusahaan. Tapi,
cara pengambilan dan jumlahnya, harus tersistem dengan jelas.
Begitu pula dengan operasional, harus memiliki sistem yang baku.
Delegasikan tugas-tugas pada pegawai. Sehingga, apabila kamu berhalangan,
bisnis tetap dapat berjalan. Semakin sedikit campur tangan pemilik dalam
usahanya, berarti usaha tersebut semakin baik.
Semua tips sudah dikeluarkan.
Sekarang, tinggal kamu yang mulai bergerak. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Ayo
tunjukan jiwa mudamu, kalau yang sudah terlanjur tua, dukung yang muda dulu yah
wkwkw
wah makasih as, sangat bermanfaat nih, saya juga ingin bisnis online mas, moga aja berhasil , lancar, dan sukses, mampir juga mas
BalasHapushttp://dunia-aitiku.blogspot.co.id/
thank caranya mas,semoga bisa jadi motivasi
BalasHapustips joki nih :v patut dicontoh
BalasHapus