Pengusaha Eropa Sebut Aturan Bisnis Indonesia Bikin Pusing

Pengusaha Eropa Sebut Aturan Bisnis Indonesia Bikin Pusing- Kamar Dagang dan Industri Uni Eropa (Euro Chambers) melansir Lembar Posisi berisi kajian potensi dan hambatan bisnis di Indonesia. Buku setebal 175 halaman ini memaparkan beberapa saran dan pandangan para pengusaha dari Benua Biru itu, terutama terkait aturan bisnis pemerintah.

Ketua Euro Chamber Indonesia Jakob Friis Sorensen menegaskan, bagi para ekspatriat Eropa yang berbisnis di Tanah Air, rumitnya memahami peraturan negara ini bikin galau.

"Kerap ada kontradiksi dan perbedaan tafsir, antara satu aturan dengan beleid lainnya. Padahal bagi pelaku usaha kepastian dan kemudahan memahami aturan hukum ini sangat penting," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (20/2).

Walau memberikan buku berisi rangkaian sarannya kepada pemerintah, Jakob tak ingin pengusaha Uni Eropa dianggap mendikte. Dia mengklaim, hal-hal yang ada di Lembar Posisi tersebut sekadar saran kepada sesama mitra.

"Ini negara anda, kami tidak berhak mengkritik berlebihan. Akan tetapi, akan lebih menguntungkan bila kedua pihak tahu aturan mainnya," kata Jakob.

Wakil Delegasi Euro Chamber untuk ASEAN Colin Crooks menjelaskan buku yang di terbitkan terutama menitik beratkan pada kajian investasi, kemudahan berusaha, serta prospek infrastruktur di Indonesia.

Tiga hal itu dianggap pebisnis Eropa paling krusial sebelum menjajaki peluang usaha di negara ini.

Senada dengan Jakob, Colin mengakui poin-poin yang disarankan Euro Chamber sekilas terkesan berisi kritikan. "Karena pada intinya paper kami merupakan kumpulan hambatan yang paling dirasakan saat berbisnis di Indonesia. Tapi sungguh, ini sekadar saran konstruktif kepada kolega supaya kerja sama di beberapa bidang lebih maksimal," ujarnya.

Namun demikian, dengan segala hambatan dari sisi pebisnis Eropa itu, hubungan dagang terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Total penanaman modal Uni Eropa ke Indonesia mencapai USD 2,4 miliar, dan tahun lalu, investor dari Benua Biru itu membuka 1,1 juta lapangan kerja. Eropa juga merupakan mitra dagang terbesar keempat bagi negara indonesia.

"Tak ada alasan bagi kita untuk menunda penguatan kerja sama," ujar Colin.
Pengusaha Eropa Sebut Aturan Bisnis Indonesia Bikin Pusing

0 komentar:

Posting Komentar